Apa yang dimaksud Osteoporosis adalah salah satu hal yang bisa menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah karena berkurangnya kepadatan tulang. Kepadatan tulang menurun karena tulang merupakan organ tubuh yang terus menerus diperbaharui oleh hormon pada tubuh sekaligus juga mengalami penurunan karena berbagai faktor. Karena hormon yang seharusnya memperbaharui kualitas tulang lebih sedikit daripada yang terkena faktor lain yang buruk, maka terjadilah osteoporosis dan tulang menjadi keropos.
Apa yang menjadi penyebab terjadinya osteoporosis?
Ada beberapa faktor yang berisiko menyebabkan terjadinya osteoporosis, antara lain:
- Hormon yang penting seperti testosteron dan estrogen merupakan hormon yang memperbarui tulang dan produksinya sangat tinggi di masa pubertas, tetapi produksinya menurun di masa menopause dan setelah menopause sudah hampir tidak terproduksi lagi, akhirnya tidak ada pembaruan pada sel tulang yang dapat menyebabkan osteoporosis dan hal ini juga yang menyebabkan wanita berusia lanjut menjadi lebih berisiko terhadap osteoporosis.
- SHBG atau Sex Hormone Binding Globulin adalah sejenis protein yang diproduksi oleh liver dan berfungsi untuk mengikat hormon testosterone dan estrogen, ini berpengaruh langsung terhadap pembentukan mineral untuk tulang, kadar protein SHBG yang tinggi akan semakin banyak mengikat hormon testosterone dan estrogen yang akan meningkatkan risiko osteoporosis. Ini juga yang menyebabkan perempuan berusia lanjut lebih berisiko daripada pria, karena setelah berusia lanjut pria masih memproduksi hormon sex yang jumlahnya sangat menurun drastis untuk perempuan.
- Resistensi terhadap insulin dan termasuk dengan kadar gula ataupun Advanced Glycation End (AGE) merupakan faktor yang meningkatkan risiko osteoporosis. Jika AGE semakin tinggi maka akan menghambat produksi Osteoblast untuk tulang. Menghambat kadar AGE maka akan memperlambat terjadinya osteoporosis.
- Oksidasi asam lemak akan mengganggu pertumbuhan tulang baru, termasuk juga peradangan kronis akan mempercepat penyerapan tulang dan menghambat pembentukan tulang baru.
Siapa saja yang berisiko terkena Osteoporosis?
Setelah kita mengetahui faktor-faktor yang meningkatkan risiko osteoporosis, maka kita akan mengetahui, siapa saja yang mempunyai risiko osteoporosis yang lebih tinggi:
- Perempuan usia lanjut merupakan kelompok orang dengan tingkat risiko lebih tinggi dibandingkan dengan pria ataupun perempuan yang lebih muda. Perempuan yang telat pubertas atau terlalu cepat menopause memiliki risiko lebih tinggi terhadap osteoporosis.
- Gaya hidup sedentary merupakan faktor penyebab terjadinya osteoporosis.
Apa itu sedentary? Sedentary adalah gaya hidup dengan aktivitas yang rendah penggunaan kalori diluar jam tidur. 20% dari perempuan usia lanjut mengalami kebungkukan pada tulang punggung yang disebabkan osteoporosis karena hampir tidak pernah melakukan latihan menahan / angkat beban, dan risiko ini semakin memburuk seiring bertambahnya usia.
- Secara etnis, ras kaukasian dan asia selatan memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi. Mungkin ini bisa lebih dimengerti jika dibandingkan dengan orang-orang kulit putih yang tinggi dan bertulang besar, ataupun orang kulit hitam yang berotot, tentu mereka memiliki massa tulang yang lebih padat sehingga berisiko rendah terhadap osteoporosis.
- Keluarga yang mempunyai riwayat keturunan terkena osteoporosis cenderung berisiko akan mempunyai risiko lebih tinggi, selain karena faktor genetika, pola hidup pun berpengaruh, keluarga yang biasa berolahraga, anak-anaknya pun biasa berolahraga sehingga lebih sehat, demikian juga sebaliknya.
- Orang-orang yang obesitas berisiko terkena beberapa penyakit seperti hypertensi, jantung dan juga mempunyai kadar mineral pada tulang yang rendah yang akhirnya berisiko terkena osteoporosis. Tetapi orang-orang yang kekurangan berat badan atau terlalu kurus pun mempunyai risiko karena struktur tulang yang kecil, atau memiliki massa tulang dibawah angka index 19.
- Pasien penderita penyakit cardiovascular, cancer, hiv, stress kronis, depresi, anorexia, pecandu rokok, kafein atau alcohol merupakan orang-orang dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Tentu dengan melihat 6 faktor di atas, risiko menjadi tinggi jika memiliki beberapa faktor tersebut.
Bagaimana cara mencegah terjadinya osteoporosis?
Jika kita sudah mengerti faktor yang menyebabkan osteoporosis dan siapa-siapa saja yang berisiko tinggi terkena osteoporosis, maka kita akan lebih mudah mencegah terjadinya osteoporosis. Berikut hal-hal yang bisa mencegah atau menunda terjadinya osteoporosis:
- Untuk penderita bisa dilakukan dengan cara terapi stem cell atau terapi penggantian hormon,
- Vitamin D berperan untuk menyerap kalsium, kalsium berguna untuk menambah kekerasan tulang.
- Isoflavon bisa membantu meningkatkan kekuatan tulang dan menambah mineral tulang. Isoflavon banyak terdapat pada kacang kedelai.
- Vitamin K sangat berpengaruh untuk pembentukan mineral yang membuat tulang menjadi kuat. Bayam, delima, kacang-kacangan merupakan makanan yang mengandung vitamin K, tetapi untuk jumlah yang biasa dikonsumsi masih kurang untuk bisa mencukupi kebutuhan vitamin K setiap harinya untuk mengembalikan kekuatan massa tulang. Untuk yang berisiko terkena osteoporosis disarankan untuk menambahkan dengan mengkonsumsi supplemen seperti Life Extension Bone Restore dengan K2, karena mengandung Vitamin K2 200mcg, Vitamin D3 1000iu dan Kalsium 700mg yang dapat membantu memgembalikan struktur tulang sehingga menjadi kuat.
- Collagen berguna untuk meningkatkan kepadatan mineral pada tulang, tetapi harus diwaspadai karena kelebihan collagen dapat menyebabkan hyperkalsemia sehingga merasa nyeri pada tulang.
- Vitamin E dan C berguna sebagai anti oksidan untuk melawan stress dan menambah daya tahan tubuh.
Sebagai penutup, di atas kita telah membahas tentang apa yang dimaksud osteoporosis. Untuk yang masih muda, kita harus lebih giat berolahraga, menghindari gaya hidup sedentary, banyak memakan makanan yang mengandung vitamin K seperti bayam, delima, kacang-kacangan, sering berjemur untuk mendapatkan lebih banyak vitamin D. Jika sudah berumur sebaiknya ditambah dengan supplemen supaya lebih mudah terserap tubuh. Untuk yang sudah mengalami osteoporosis dibantu dengan terapi stem cell atau terapi penggantian hormon.
Source: https://www.lifeextension.com/protocols/metabolic-health/osteoporosis